Popular Posts

Sunday, October 19, 2014

Sejarah Arab Pra Islam ; Asal usul dan tinjauan geografis


Menurut bahasa, Arab artinya padang pasir, tanah gundul, dan gersang yang tiada air dan tanamannya. Sebutan dengan istilah ini sudah debrikan sejak dahulu kala kepada jazirah Arab, sebagaimana sebutan yang diberikan kepada suatu kaum yang disesuaikan dengan daerah tertentu, lalu mereka menjadikannya sebagai tempat tinggal.
JazirahArab dibatasi Laut Merah dan Gurun Sinai di sebelah barat, disebelah timur dibatas Teluk Arab dan sebagian besar negara Iraq bagian selatan, di sebelah utara dibatasi Laut Arab yang bersambung dengan Laut India, sekalipun mungkin ada sedikit perbedaan dalam penentuan batasan ini. Luasnya membentang antara satu juta mil sampai satu juta tiga ratus mil.
Jazirah Arab memiliki peranan yang sangat besar karena letak geografis. Sedangkan dilihat dari kondisi internalnya, jazirah Arab hanya dikelilingi gurun dan pasir di segala sudutnya. Karena kondisi seperti inilah yang membuat jazirah Arab seperti benteng pertahanan yang kokoh, yang tidak memperkenankan bangsa asing untuk menjajah, mencaplok, atau menguasai bangsa Arab. Oleh karena itu kita bisa melihat Jazirah Arab yang hidup merdeka dan bebas dari segala urusan semenjak zaman dahulu. Sekalipun begitu mereka hidup berdampingan dengan dua imperium yang besar saat itu, yang serangannya tak mungkin bisa dihalang andaikata tidak ada benteng pertahanan yang kokoh seperti itu.
Sedangkan hubungan dengan dunia luar, Jazirah Arab terletak di benua yang sudah dikenal semenjak dahulu kala, yang  mempertautkan daratan dan lautan. Sebelah barat laut merupakan pintu masuk ke benua Afrika, sebelah timur laut merupakan kunci untuk masuk ke benua Eropa, dan sebelah timur merupakan pintu masuk bagi bangsa-bangsa non-Arab, timur tengah dan timur dekat, terus membentang ke India dan Cina. Setiap benua mempertemukan lautnya dengan Jazirah Arab dan setiap kapal laut berlayar tentu akan berssandar di ujungnya.
Karena letak geografisnya seperti itu pula, sebelah utara dan selatan dari Jazirah Arab menjadi tempat berlabuh berbaga bangsa untuk saling tukar-menukar perniagaan, peradaban, agama, dan seni[1].


[1] Sirah Nabawiyah, Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, hal 1-2

No comments:

Post a Comment