ini info dari orang yg ngirim d wall ku.hehehe
Selamat siang bro.. sekedar share, bahwa sekarng bisa facebookan gratis, baik di hp maupun leptop, caranya cukup mudah, anda hanya akses menggunakan [www. gratis. fch. ir] (hilangkan spasi) pancing dengan kuotamu, selanjutnya buktikan sendiri. selamat bergratis ria..
Popular Posts
-
Selebaran tentang judul yang di atas ini dah banyak ditemukan di jalan2, kampus2, dan tempat lainnya. heran aja nih ya,... masak ada komun...
-
Pihak pertama (penyedia jasa penitipan dagangan) Nama : Wahyuni, S.H. NIP : 196901151992032001 No.Hp ...
Thursday, October 30, 2014
Sunday, October 26, 2014
Kabinet Jokowi-Jk
Berikut
susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK:
1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
2. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata: Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Sudirman Said
8. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto
9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara: Yuddy Chrisnandi
15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofyan Djalil
16. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
17. Menteri Badan Usaha Milik Negara: Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UKM: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian: Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel
21. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Mursyidan Baldan
26. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin
28. Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
32. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi: M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Jafar
1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
2. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata: Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Sudirman Said
8. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto
9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara: Yuddy Chrisnandi
15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofyan Djalil
16. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
17. Menteri Badan Usaha Milik Negara: Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UKM: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian: Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel
21. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Mursyidan Baldan
26. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin
28. Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
32. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi: M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Jafar
Tuesday, October 21, 2014
Sifat Termal Material
Perbedaan suhu
antara suatu material dengan lingkungannya mengakibatkan perpindahan kalor.
Kadar kalor yang melalui setiap unsur material bergantung pada sifat termal
material tersebut. Beberapa sifat termal material adalah:
1.
Kalor spesifik dan kapasitas termal.
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor(Q)
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu (T) satu satuan
massa (m) benda sebesar satu derajat.
2.
Konduktivitas adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan panas. Jika suatu beda potensial panas
ditempatkan pada ujung-ujung sebuah konduktor, muatan-muatan bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus panas.
Emisivitas. Emisivitas adalah rasio energi yang diradiasikan oleh material tertentu
dengan energi yang dirasikan oleh benda hitam (black body) pada temperatur yang sama. Ini adalah
ukuran dari kemampuan suatu benda untuk meradiasikan energi yang diserapnya.
Benda hitam sempurna memiliki emisivitas sama dengan 1 (ε=1) sementara objek
sesungguhnya memiliki emisivitas kurang dari satu. Emisivitas adalah satuan yang tidak berdimensi
Sifat Mekanik Material
Sifat mekanik
dapat diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang
diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya. Dalam prakteknya
pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan beban dinamik.
Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu dimana beban statik tidak
dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh fungsi
waktu. Beberapa sifat mekanik material adalah:
1.
Kekuatan
(strength): kemampuan suatu bahan untuk
menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah. Kekuatan ini ada
beberapa macam tergantung pada jenis beban yang bekerja, yaitu kekuatan tarik,
kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan punter/torsi dan kekuatan lengkung
2.
Kekerasan
(hardness): kemampuan suatu bahan untuk tahan
terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), indentasi atau penetrasi. Sifat ini
berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance). Kekerasan juga mempunyai
korelasi dengan kekuatan
3.
Kekenyalan
(elasticity): kemampuan bahan untuk menerima
tegangan tanpa menyebabkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah
tegangan dihilangkan
4.
Kekakuan
(stiffness): kemampuan bahan untuk menerima
tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau
defleksi.
5.
Plasticitas (plasticity), kemampuan
bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastic (permanent) tanpa
mengakibatkan terjadinya kerusakan,sifat ini sangat diperlukan bagi bahan yang
akan diproses dengan berbagai proses pembentukan seperti forging, rolling, extruding
dan lainnya. Sifat plastisitas sering juga disebut dengan keuletan (ductility).
Bahan yang mampu mengalami deformasi cukup banyak dikatakan sebagai bahan yang
memiliki keuletan yang tinggi, bahan yang ulet (ductile), sedangkan bahan yang
tidak menunjukkan deformasi plastis dikatakan sebagai bahan yang memiliki
keuletan rendah atau getas (brittle).
6.
Ketangguhan (toughness), menyatakan
kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya
kerusakan.
7.
Kelelahan (fatique), merupakan kecenderungan dari suatu
logam untuk patah bila menerima tegangan berulang-ulang (cyclic stress) yang
besarnya jauh dibawah batas kekuatan elastiknya (yield strength).
8.
Melar (creep), merupakan kecenderungan suatu
logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya merupakan fungsi
waktu, pada saat bahan tadi menerima beban yang besarnya relative tetap.
Sifat Kimia Material
Oksidan dan
reduktan Banyak reaksi melibatkan transfer elektron dari satu spesies yang lain
. Zat-zat seperti sodium , seng , dan asam oksalat yang menyerah elektron
pereduksi , atau pereduksi . Mereka teroksidasi dalam reaksi . Senyawa penerima
elektron seperti ion besi ( Fe3+ ) , permanganat ( MnO4-
) , oksigen , dan hidrogen peroksida ( H2O2 ) merupakan
oksidan , mereka tidak selalu mengandung oksigen . Oksidasi dan reduksi terjadi
bersama-sama , dan mereka disebut sebagai reaksi redoks . Kekuatan senyawa
untuk menerima satu atau lebih elektron ditunjukkan oleh gaya gerak listrik nya
( emf ) atau potensi pengurangan . Nilai-nilai emf pada kondisi standar untuk
senyawa umum atau ion yang tercantum dalam buku pedoman. Daftar ini menunjukkan
kekuatan redoks relatif zat , tetapi kekuatan mereka bervariasi dengan kondisi
seperti konsentrasi, keasaman, dan suhu .
Reaksi
redoks terjadi pada korosi dan pembakaran. Misalnya, oksidasi besi dalam
kondisi basah menghasilkan karat longgar dalam reaksi,

Reaksi pertukaran
Dalam reaksi
pertukaran, dua senyawa pertukaran ion atau kelompok atom. Biasanya, reaksi ini
melibatkan lebih dari satu tahap dan mereka disebut reaksi heterogen.
Reaksi-reaksi ini berhenti hanya ketika salah satu reaktan habis, dan mereka
sangat ideal untuk proses manufaktur. Endapan padat atau terbentuk ketika dua
ion memiliki afinitas yang besar untuk satu sama lain dituangkan bersama-sama
dari solusi mereka. Misalnya, ion Ca2+ membentuk CaCO3
padat ketika mereka bertemu ion karbonat, CO32- ,

Karena kelarutan terbatas, padat
diendapkan. Demikian pula, reaksi gas - menghasilkan dari reaktan none - gas
cenderung menguras salah satu reaktan.
Reaksi dekomposisi
Zat
disintesis pada kondisi ketat seperti suhu rendah dan tekanan tinggi mungkin
tidak stabil dan mengalami reaksi sendiri untuk menjadi lain satu atau lebih
zat , pada kondisi biasa. Namun, ada dua faktor yang mengatur stabilitas zat:
kinetika dan termodinamika. Yang pertama mengacu pada kecepatan reaksi
sedangkan yang kedua kandungan energi dari sistem. Jika kecepatan lambat,
senyawa dapat tetap tidak berubah selama periode tertentu.
Komposisi
Kehadiran
berbagai komponen elemental dan kimia dalam campuran ini disebut komposisi.
Untuk senyawa murni , komposisi berarti persentase elemen yang ada. Dengan
demikian, komposisi istilah harus digunakan dengan spesifikasi. Sifat fisik dan
kimia campuran tergantung pada komposisi. Sebagai contoh, air dan Dibutylamine
mendidih pada 373 dan 433 K masing-masing, tetapi 50 - 50 % campuran mendidih
pada 370 K , lebih rendah dari salah satu. Sifat larutan padat logam ( paduan )
yang drastis berbeda dari komponen mereka . Seringkali, komposisi dinyatakan
dalam satuan konsentrasi: persentase ( berat atau mol ), molaritas, dll.
Struktur molekul
Sebagai
suatu disiplin, kimia mempelajari molekul, menghubungkan sifat struktur mereka,
dan perubahan mereka. Dalam studi struktur molekul, tujuan utamanya adalah
untuk mempelajari ikatan mereka 3 - dimensi atom dan pengaturan, dari mana
jarak ikatan dan sudut ikatan dihitung. Dalam kasus informasi tiga dimensi
tidak mungkin, interconnectiivity dan jenis ikatan antara atom-atom yang
dicari. Seringkali formula struktur yang mewakili ikatan diberikan untuk
mencerminkan struktur molekul. Misalnya, SO42-
menunjukkan bahwa ion sulfat memiliki empat atom oksigen terikat setara
belerang pusat. Dengan demikian, keakraban dengan notasi struktural penting.
Sifat Magnet Material
Adanya magnetic
fields(dasar magnetik) (H) yang ditunjukkan dengan anak panah berawal dari gaya magnetik berupa
perpindahan muatan elektrikal. Gaya magnetik merupakan bentuk dasarnya,
dimana gaya digambarkan seperti garis
yang menunjukkan posisi sekelilingnya berasal dari dasar (fields). Distribusi
magnetic fields (adanya garis) dari gaya ditunjukkan oleh arus putaran dan
juga garis terputus ke atas magnetik.

Masing-masing elektron juga melakukan hal yang sama seperti
berputar disekeliling sumbu; mula-mula momen magnetik yang lain berasal dari
spin elektron yang awalnya spin tetap pada sumbu yang ditunjukkan gab. 18.4b.
Spin momen magnetik mungkin hanya sebuah arah ke atas atau sebuah arah
antiparalel ke bawah. Demikianlah masing-masing elektron berkemungkinan menjadi
magnetik kecil yang memiliki orbital permanen dan spin momen magnetik.
Pada masing-masing atom berupa momen orbital berkaitan
dengan beberapa elektron tidak berpasangan satu sama lain; yang dipegang momen
spin. Contoh: momen spin dalam sebuah elektron dengan spin ke atas yang
berpisah dari spin bawah. Kelompok momen magnetik adalah sebuah atom yang
memiliki jumlah dari moment magnetik pada masing-masing unsur pokok elektron (constituent electron), termasuk kedua pasangan dan sumbangan spin, dan pengambilan moment sehingga terpisah. Untuk
atom yang memiliki kelengkapan isi elektron yang terlepas atau sub terlepas (filled electron shells or subshells),
dari semua keseimbangan elektron, yang merupakan total pemisahan pasangan
orbital adan moment spin, sehingga menyebabkan komposisi material yaitu atom tidak
akan mampu menjadi magnetik permanen. Contoh: inert gas (He, Ne, Ar, dll.) yang
memiliki persamaan dengan dengan beberapa material ionik.
Paramagnetik dan Diamagnetik Material
Diamagnetik
merupakan bentuk magnetik yang sangat lemah dan tidak permanen dan hanya
berlangsung dalam eksternal fields
(dalam magnetic fields). induksi oleh
muatan gerakan orbital berupa elektron yang seharusnya dalam sebuah aplikasi magnetic fields. Besarnya induksi pada
momen magnetik sangat kecil dan sebuah
arah berlawanan dari aplikasi fields.
Gab. 18.5 menunjukkan konfigurasi atom dipol magnetik untuk material
diamagnetic dengan dan tanpa sebuah eksternal dasar (external fields). Pada
gambar, anak panah mewakili atom moment dipol, berasal dari donasi hanya dari
moment elektron. Untuk beberapa material padatan, masing-masing atom memiliki
sifat baik dari moment dipol permanen tidak memiliki pemisahan yang lengkap
dari spin elektron (yang memiliki dia spin elektron) dan/ moment orbital magnetik.
Paramagnetik
menghasilkan garis lurus ( spin ke
atas), oleh rotasi dengan eksternal dasar (external
fields) seperti pada gambar 18.5b. Dipol magnetik bertindak sendiri dengan
tidak saling berinteraksi di antara dipol-dipol yang berdekatan. Penyebab
terjadi moment lurus (spin ke atas) karena adanya eksternal dasar (external fields), yang berpengaruh mempertinggi hubungan permeability µr
lebih besar daripada kesatuan dan mengecilkan hubungan tetapi terdapat
kelemahan pada magnetik positif. Baik diamagnetik
maupun paramagnetik materials terjadi
keseimbangan untuk terbentuk non-magnetik karena keduanya memegang magnetisasi
hanya jika ketika ada sebuah external fields dan ada flux density (B) dalam
keadaan sama yang terjadi di sebuah vakum.
Ferromagnetism material
Logam material
dipengaruhi sebuah momen magnetik permanen dengan adanya external fields
menunjukkan muatan keluasan dan
magnetisasi permanen yang merupakan salah satu karakteristik ferromagnetik.
Selain itu, logam juga mengalami transisi contoh: besi, kobal, nikel dan
rata-rata kandungan logam di bumi seperti gadolinium (Gd).
Permanen moment
magnetik pada ferromagnetic material dihasilkan dari dua moment magnetik atom
pada elektron spin- elektron spin yang tidak terpisah karena akibat struktur
elektron. Kemudian sebuah moment orbital magnetik juga menyumbangkan sedikit
perbandingan untuk moment spin. Selanjutnya sebuah ferromagnetic material,
terjadi interaksi pasangan karena kumpulan spin moment magnetik disebabkan atom
yang berdekatan menjadi lurus (spin ke atas) dengan yang lain, ketika ada
sebuah external fields.
Sifat Optik Material
Sifat optik adalah sifat material yang diklasifikasikan
berdasarkan responnya terhadap cahaya. Respon suatu material terhadap cahaya
datang adalah memantulkan, menyerap, mentransmisikan, dan membiaskan.
Pembiasan adalah penurunan kecepatan cahaya akibat melewati
suatu material. Indeks refraksi (n) pada material didefiniskan dengan persamaan



C: kecepatan cahaya pada saat hampa
udara
V: kecepatan cahaya saat melewati
medium
(Besarnya n (derajat bias) akan
bergantung pada panjang gelombang cahaya)
€ : permittivity atau keelutan
µ : permeability partikel substansi
€r dan µr adalah konstanta dielektrik dan permeabilitas
magnetik
pada
material transparan ada hubungan antara
indeks refraktive dan konstanta
dielektrik. Sejak perlambatan kecepatan cahaya elektromagnetik pada medium berakibat dari polarisasi elektronik., ukuran
dari konstituen atom atau ion
berpengaruh besar terhadap efek ini. Pada umumya semakin besar atom atau
ion akan semakin besar polarisasi elektronnya, lambat kecepatannya dan
besar indeks refrakivnya.
Pemantulan adalah penghaburan cahaya akibat melewati
material yang memiliki endeks refraktif berbeda.
Penyerapan pada suatu material dibedakan menjadi dua karena
material nonlogam ada yang tidak tembus cahaya dan ada yang transparan pada
cahaya visible. Jika transparan maka matrial tersebut akan menampakkan warna.
Pada prinsipnya, cahaya yang diserap oleh kelompok material ini mempunyai 2
mekanisme dasar, yang juga berpengaruh terhadap karaktristik transmisi pada
material nonlogam ini. Mekaisne yang pertama yaitu polarisasi elektronik dan
mekanisme yang kedua yaitu terlibatnya pita valensi-pita konduksi saat transisi
elektron.
Absorbsi foton dari cahaya mungkin terjadi dengan cara
promosi atau eksitasi elektron dari dekat pita valensi, melewati pita gap
menuju kedalam ruang kosong pada pita konduksi. Seperti yang ditunjukkan pada
gambar

(a).
Mekanisme absorpsi foton pada material nonlogam yang mana elektron terksitasi
melewati pita gap dan meninggalkan lubang pada pita valensi.
(b).
Emisi foton dengan transisi elektron me;ewati pita gap
Hal ini menunjukkan bahwa semua cahaya visible diabsorbsi
oleh pita valensi kemudian ditransmisikan ke pita konduksi untuk material
semikonduktor yang mempunyapi pita gap yang berenergi kurang dari 1,8 eV pada
matrial yang tidak tembus pandang. Hanya sebagian dari spektrum visible yang
diserap oleh mateerial yang mepunyai pita gap dengan energi antara 1,8 dan 3,1
eV, konsekuensinya material ini memunculkan warna.
Interaksi
cahaya dengan padatan
Ketika cahaya diteruskan dari satu medium ke medium yang
lain (contoh udara ke substansi padatan) beberapa hal terjadi. Beberapa cahaya
akan ditransmisikan melalui medium, sebagian akan di absorpsi, dan sebagaian
lagi akan dipantulkan diantara dua media. Intensitas cahaya yang datang
merupakan jumlah dari intensitas cahaya yang ditransmisikan, intensitas cahaya
yang di absorbsi dan intensitas cahayayang dipantulkan. Sehingga dapat
dituliskan sebagai berikut

Intensitas radiasi diekspresikan dalam watt/m2,
yang disesuaikan dengan energi yang ditransmisikan per unit dari area yang
tegak lurus dari perambatan cahaya. Sehingga dapat diekspresikan pada persamaan

Dimana T: IT/I0
A: IA/ I0
R: IR/ I0
Material yang mampu rnentransmisikan cahaya dan sedikit
mengabsorpsi dan memantulkan merupakan material yang yang bersifat transparan, sehingga orang bisa melihat
melalui material yang bersifat transparan ini. Material yang bersifat translucent
merupakan material yang dapat
dilalui cahaya secara difusi, cahaya dihamburkan dalam interior. Bahan-bahan yang tahan
terhadap transmisi cahaya tampak yang
disebut buram. Material yang
tidak dapat mentrasmisikan cahaya visible disebut opaque. Sebagian besar matrial logam bersifat opaq (tidak tembus
cahaya).
Sifat Elektrik Material (Electrical Properties)
Electrical properties atau sifat
kelistrikan adalah penggolongan material berdasarkan daya hantar listriknya.
Daya hantar listrik ini adalah kemampuan suatu material untuk menglirkan atau
dialiri oleh elekton. Sifat kelistrikan yang akan dibahas ini hanya terbatas
pada konduktivitas suatu material. Konduktivitas adalah kemampuan material
menghantarkan listrik dengan kontak langsung antara material dengan sumber
listrik atau elektron (bukan induksi dan gosokan).
Berdasarkan konduktivitasnya material
dibagi menjadi tiga bagian, yakni isolator (10-20 samapai 10-10
(Ω· M )-1), semi konduktor (10-6 sampai 104 (Ω· M )-1 ) ,
dan konduktor (lebih dari 107 (Ω· M )-1 ). Perbedaan ini disebabkan
oleh perbedaan potensi perpindahan elektron dari orbital yang lebih rendah ke
yang lebih tinggi. Elektron dari material konduktor dapat dengan mudah pindah
dari orbital yang lebih rendah ke orbital yang lebih tinggi. Elektron
semikonduktor dapat pindah dengan sedikit energi sedangkan isolator membutuhkan
energi yang besar untuk berpindah.
Potensi
perpindahan atau kemungkinan perpindahan yang disebutkan di atas disebabkan
oleh besarnya jarak antara orbital terluar yang ditempati elektron dengan
orbital yang tingkat energinya di atasnya. Semakin kecil jarak, maka semakin
besar potensi perpindahan elekton dari tingkat dasarnya.
Jenis
konduktor berdasarkan orbital terluar dan setelahnya dibagi menjadi dua, yakni
konduktor yang orbitalnya tumpang tindih dan orbital terluarnya tidak terisi penuh.
Jenis semikonduktor berdasarkan terbentuknya dibagi menjdi dua, yakni intrinsik
dan ekstrinsik. Intrinsik adalah sifat bawaan dari suatu material dimana
material tersebut memiliki orbital elektron terluar yang jaraknya sangat sempit
(1eV) dengan orbital setelahnya. Ekstrinsik adalah material yang dibuat menjadi
isolator dengan mengopositkan atau mengganti beberapa kisi material dengan
material lain sehingga material tersebut dapat memiliki kelebihan atau
kekurangan elektron. Materian buatan yang memiliki kelebihan elektron disebut
semikonduktor tipe N dan yang kekurangan elektron disebut dengan senikonduktor
tipe P. Isolator dalam hal ini tidak memiliki jenis yang dapat diklasifikasikan
berdasarkan perbedaan yang sangat besar.
Sunday, October 19, 2014
Kemunduran Bani Umayyah II di Andalusia
a.
Faktor dari dalam
(Internal)
1.
Tidak jelasnya sistem
peralihan kekuasaan
Dalam
hal ini menyebabkan terjadinya persaingan tidak sehat di antara kalangan
keluarga istana. Yaitu perebutan kekuasaan di antara ahli waris. Dan Ketika
kekhalifahan Hisyam ibn Hakam, timbulnya perselisihan di kalangan pejabat
tinggi Negara dan orang istana, sehingga terpecah menjadi dua kelompok;
kelompok militer yang didominasi oleh Slav dan kelompok sipil dengan tokohnya
al-Hajib al-Mansur yang didukung oleh menterinya.
Oleh
karena itu, mereka berpendapat bahwa kekhalifahan sebaiknya diserahkan kepada pamannya
Hisyam, al-Mughirah ibn Abdurrahman al-Natsir. Sementara kelompok sipil
mengharapkan kekhalifahan dipegang oleh Hisyam, agar kendali pemerintahan tetap
dipegangn oleh para penguasa bersama khalifah Hisyam kecil itu. Dari perdebatan
tersebut menyebabkan terbunuhnya al-Mughirah yang diduga pembunuhnya dari pihak
sipil.
2.
Tidak adanya ideologi
pemersatu
Dengan
ini terjadi konflik politik, sehingga timbulnya kelompok oposisi. Persaingan
terjadi antara Arab Utara dengan Arab Selatan, di samping itu pula timbulnya
kerajaan kecil (Muluk al-Thawaif), mengakibatkan terjadi pemberontakan
dimana-mana dan pengacauan politik. Kelompok tersebut mengadakan pemberontakan
yang berdampak bagi stabilitas politik kekuasaan Bani Umayyah di Spanyol.
Kalau
di tempat-tempat lain para muallaf diperlakukan sebagai orang Islam yang
sederajat, di Spanyol, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di
Damaskus, orang-orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi.
Setidak-tidaknya sampai abad ke-10 M, mereka masih memberi istilah 'ibad dan
muwalladun kepada para muallaf itu, suatu ungkapan yang dinilai merendahkan.
Akibat
dari kelompok–kelompok etnis tersebut yang non-Arab yang ada sering
menggerogoti dan merusak perdamaian. Hal itu mendatangkan dampak besar terhadap
sejarah sosio-ekonomi negeri tersebut. Hal ini menunjukan tidak adanya ideologi
yang dapat memberi makna persatuan, disamping kurangnya figur yang dapat menjadi
personifikasi ideologi itu. Granada yang merupakan pusat kekuasaan Islam
terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinan dan Isabella, di antaranya juga
disebabkan permasalahan ini. Dari perselisihan tersebut memberikan peluang bagi
mereka untuk melancarkan serangan mereka
3.
Para penguasa islam
cukup puas dengan menerima upeti dan tidak melakukan islamisasi secara sempurna
Dalam hal ini tidak
hanya itu yang dilakukan pemerintahan tersebut akan tetapi ketika melakukan
islamisasi membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat kebiasaan orang
nasrani. Akibatnya dengan kehadiran bangsa Arab menimbulkan rasa iri dan
membangkitkan rasa kebangsaan bangsa spanyol yang Kristen. Berbagai usaha yang
dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab itu, untuk berupaya
semaksimal mungkin untuk mengadu domba sesama muslim.
b.
Faktor dari luar
(Eksternal)
1.
Timbulnya semangat
orang-orang Eropa untuk menguasai kembali Andalusia
Hal
ini merupakan keinginan bangsa Eropa yang sudah lama terpendam, mereka ingin
merebut kembali tanah air mereka dari tangan penguasa muslim. akan tetapi
keinginan mereka masih belum terlaksana, karena islam pada waktu itu mempunyai
kekuatan besar. Ketika kekuatan islam melemah, ini merupakan kesempatan emas
bagi sekelompok komunitas yang tidak senang dengan kedatangan islam.
Berawal
dari saat Thariq dan Musa ketika menaklukkan wilayah Andalusia karena ada
perintah untuk segera pulang sehingga menyebabkan mereka tidak berhasil untuk
menaklukkan daerah yang terletak di Barat Laut.
Penyebab
keruntuhan dan kehancuran kekuasaan islam di Andalusia disebabkan ada beberapa
daerah yang belum diduduki sepenuhnya waktu ekspansi islam seperti daerah
Galicia. Daerah tersebut menjadi pusat Kristen. Yang kemudian berdirinya
kerajaan Castile dan Aragon yang menjadi basisnya Kristen untuk menyerang kaum
muslim dalam rangka menguasai wilayah kekuasaannya.
Daerah
tersebut dijadikan benteng pertahanan, pelatihan dan sekolah siasat yang
dipersiapkan untuk perlawanan dikemudian hari, dan dari benteng tersebut
dikomando upaya untuk memecahkan belah persatuan dan kesatuan umat islam,
bahkan sering menyerang saat ada kesempatan.
2.
Konflik Islam dengan
Kristen
Dalam
pertempuran tersebut Ferdianan dan Isabella melibatkan diri bersama 5.000
peronil dengan mendengungkan perang suci. Serangan ini dipelopori oleh raja
Ferdinan dari Arogon dan Isabela dari Castila. Akibat konflik itu runtuhnya
benteng Al-Hambra yang direbut oleh kristen. Dengan kemenangan mereka itu dari
pihak Kristen merayakan kekalahan islam terakhir di spanyol The Deum, sebuah
Hyne rasa syukur yang dinyanyikan di Cathedral St. Paul di London. Granada saat
itu semasa dinasti Nasr, yang dipimpin oleh Maula Ali Abi al-Hasan yang merasa
cemas dengan kombinasi antara kerajaan Castile dan Aragon. Sehingga terjadilah
perang dingin dengan kaum Nasrani. Al-Hasan sendiri wafat diracuni oleh
anaknya, Abdullah dan kekuasaan dipegang saudaranya, al-Zaghlul (al-Zaghal).
Jatuhnya
Granada ketangan Kristen, pendeta Kristen memberikan pilihan kepada umat muslim
dan Yahudi, yakni pindah agama atau tinggal di wilayah itu. Dengan demikian
“salib telah menyingkirkan bulan sabit”. Artinya adalah kekuasaan islam telah
dikalahkan oleh kekuasan Kristen.
3.
Kesulitan ekonomi
Masa-masa
runtuhnya Bani Umayyah ini, disebabkan para penguasa lebih mementingkan
pembangunan, sehingga lalai membina perekonominan. Di samping itu pula diakibatkan
oleh etnis-etnis non–Arab sering menjadi perusak dan menggerogoti perdamaian,
sehingga mempengaruhi terhadap kondisi perekonomian.
Akibat
dari pembangunan bidang fisik untuk keindahan kota dan peningkatan ilmu
pengetahuan yang terlalu serius telah melalaikan pembangunan bidang
perekonomian yang menjadi pendukung perekonomian persatuan dan kesatuan. Akibatnya
perekonomian yang lemah itu, juga menyebabkan kondisi politik dan militer
menjadi tak menentu.
Dinasti Fatimiyah
Fatimiyah
merupakan Dinasti Syi’ah Isma’iliyah yang didirikan oleh Ubaidillah al-Mahdi
yang datang dari Syiria ke Afrika Utara yang menisbahkan nasabnya sampai ke
Fatimah putri Rasulullah dan isteri khalifah keempat yaitu Ali bin Abi Thalib. Oleh
karena itu dinasti ini dinamakan dengan Dinasti Fatimiyah. Namun kalangan sunni
menyebutnya Ubaidiyun. Konsep yang digunakan adalah Syi’ah radikal Isma’iliyah
dengan doktrin-doktrinnya yang berdimensi politik, agama, filsafat, dan sosial.
Serta para pengikutnya mengharapkan kemunculan al-Mahdy.
Ubaidilah
dengan dukungan kaum Barbar, pertama dapat mengalahkan gubernur-gubernur
Aghlabiyah di Ifriqia, Rustinia Khoriji di Tahar dan menjadikan Idrisiyah Fez
sebagai bawahannya. Saat pemerintah pertama kali ialah di al-Mahdiyah sekitar
Qairawan yang kemudian Fatimiyah mengembangkan sayapnya ke daerah sekitarnya
serta menduduki Mesir yang kemudian mendirikan kota baru yang diberi nama Kairo
(al-Qohirah “yang berjaya“) atas prakarsa jenderal Jauhar Atsaqoli.
Dalam
bersaing dengan pemerintahan Abbasiyah, Fatimiyah memindahkan ibukotanya dari
al-Mahdi ke Kairo. Selain itu juga memberi gelar kepada khalifah-khalifah
Fatimiyah sebagai khalifah sejati. Begitu juga dia menyebarkan dai-dainya
keluar Mesir yang mereka tersebut adalah lulusan dari Universitas al-Azhar.
Pada masa pemerintahan Fatimiyah timbul perang Salib dan muncul gerakan-gerakan
Syi’ah yang ekstrim yang disebut Druze yang dipimpin oleh Darazi.
Dinasti Fatimiyah adalah dinasti
syi’ah yang dipimpin oleh 14 khalifah atau imam di Afrika dan Mesir tahun
909-1171 M atau selama kurang lebih 262 tahun. Para khalifah tersebut adalah:
1.
Ubaidilah al-Mahdi
(909-924 M)
2.
Al-Qa’im (924-946 M)
3.
Al-Manshur (946-953 M)
4.
Al-Mu’izz (953-975 M)
5.
Al-Aziz (975-996 M)
6.
Al-Hakim (996-1021 M)
7.
Azh-Zahir (1021-1036
M)
8.
Al-Musthansir
(1036-1094 M)
9.
Al-Musta’li (1094-1101
M)
10.
Al-Amir (1101-1131 M)
11.
Al-Hafizh (1131-1149
M)
12.
Azh-Zhafir (1149-1154
M)
13.
Al-Faiz (1154-1160 M)
14.
Al-‘Adhid (1160-1171
M)
Sejak tahun 1131 M, merupakan masa
peralihan pemerintahan dari “khalifah” ke “wali”. Hal ini terjadi ketika
Dinasti Fatimiyah diperintah oleh al-Hafizh (sebagai wali bukan sebagai
khalifah).
Pada tahun 1094 M setelah
al-Muntasir wafat, terjadi perpecahan dalam gerakan ma’iliyah yaitu kelompok
Nizar yang sangat ekstrim dan Musta’ali yang paling moderat. Dia mempertahankan
kekhalifahan, namun basis kespiritualan lebih banyak melemah.
Berdirinya dinasti ini bermula
menjelang abad ke-X ketika kekuasaan Bani Abbasiyah di Baghdad mulai melemah
dan wilayah kekuasaanya yang luas tidak terkoordinir lagi.Kondisi seperti
inilah yang telah membuka peluang bagi munculnya dinasti-dinasti kecil di
daerah-daerah, terutama di daerah gubernur dan sultannya memiliki tentara
sendiri. Kondisi ini telah menyulut pemberontakan-pemberontakan dari
kelompok-kelompok yang selama ini merasa tertindas serta memberi kesempatan
bagi kelompok Syi’ah, Khawarij, dan kaum Mawali untuk melakukan kegiatan
politik.
Dinasti Fatimiyah bukan hanya
sebuah wilayah gubernuran yang independen, melainkan juga merupakan sebuah
rezim revolusioner yang mengklaim otoritas universal. Mereka mendeklarasikan
adanya konsep imamah yakni para pemimpin dari keturuna Ali yang mengharuskan
sebuah redefinisi mengenai pergantian sejarah Imam atau mengenai siklus
estakologis sejarah.
Dinasti Fatimiyah berkuasa mulai
(909-1173 M) atau kurang lebih 3 abad lamanya. Dinasti ini mengaku keturunan
Nabi Muhammad melalui jalur Fatimah az-Zahro. Kelompok Syi’ah berpendapat bahwa
Ismail bin Ja’far as-Sadiq yang wafat (765 M) bukannya Musa saudaranya Ismail yang
berperan sebagai imam ketujuh menggantikan ayah mereka (imam Ja’far).
Berdasarkan kepemimpinan Ismail inilah sebuah gerakan politik keagamaan Ad da’wah Fatimiyah diorganisir. Gerakan ini
berhasil merealisir pertama kali pembentukan pemerintahan Syi’i yang eksklusif.
Sedangkan kebanyakan kaum sunni yang mengatakan bahwa dinasti Fatimiyah
keturunan dari Ubaidillah al-Mahdi disebut Dinasti Ubaydiun (khalifah I dinasti
Fatimiyah) dan berasal dari Yahudi.
Gerakan syi’ah Fatimiyah ini
membuktikan pada dunia bahwa potensi doktrin mesianik dan sentralistik.
Walaupun syi’ah menganggap Ismail sebagai imam mereka, tetapi Ismail tidak
berperan secara independen karena ia mati muda, bahkan sebelum ayahnya (Imam
Ja’far). Kondisi inipun tidak menghalangi perkembangan doktrin Ismaili dengan
dominasi dari bani Abbasiyah, karena dua golongan ini merasa bersaudara. Ini
berangkat dari Umul Fadhl yang pernah menyusui Husein anak Fatimah dan Ali,
ketika ia melahirkan Dotham. Sehingga menurut mereka bani Abbasiyah dan Syi’ah
Fatimiyah merupakan saudara sesusuan.
Keberhasilan menancapkan doktrin
Ismaili, dlam perkembangannya mampu membari perlindungan imam-imam mereka di
Salamiyah, Siria dan telah memudahakan pengorganisasian dakwah Fatimiyah.
Meskipun dkawah Fatimiyah ini dimulai sejak dini, namun baru pada masa Abu
Ubaidillah Husein yaitu generasi keempat setelah Ismaili, baru mulai berkembang
pesat. Doktrin dakwah populer yang disebarkan pada saat itu ialah berhaknya
anak Ubaidillah atas posisi penyelamat (al-Mahdi). Doktrin ini menggunakan
sistem jaringan para agen (du’ah jamak dari da’i), sehinnga sangat efektif dan
terorganisir secara rapi.
Ubaidillah yang memimpin dakwahnya
dari Salamiyah dan Siria ke Afrika Utara, dimana propaganda Syi’ah telah
berkembang dengan pesat. Ia memimpin dakwahnya dengan memenangkan dukungan luas
dari daerah-daerah yang kurang diperhatikan oleh khalifah Abbasiyah. Lewat da’i
seperti Ali bin Fadl al-Yamani dan Ibnu al-Hawsyab al-Kufy, Yaman temasuk
ibukotanya dapat direbut. Dengan dikuasainya Yaman, ia dpat menyebarkan para
da’i ke berbagai daerah, termasuk Afrika Utara, belahan timur antara Arabia dan
India seta Afrika Barat dengan da’i Abu Abdullah asy-Syi’i yang mengemukakan
konsep akan datangnya Imam Mahdi dari keturunan Nabi. Para da’i tersebut akhirnya
berhasil menjadikan kaum Barbar sebagai pendukung kepemimpinan Ubaidillah
al-Mahdi. Selanjutnya, atas dukungan besar inilah, asy-Syi’i berhasil menduduki
Roaqadah yaitu pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Akhirnya al-Mahdi yang
baru menggantikan ayahnya, datang ke Tunis untuk dinobatkan sebagai khalifah (909
M).
Karena tidak menguasai daerah
kekuasaannya, maka ia banyak menggantungkan pada da’i seperti asy-Syi’i. Namun
karena yang disebut belakangan rupanya banyak membarikan harapan dan konsesi
terhadap penduduk lokal, maka ia dianggap kurang memenuhi program al-Mahdi yang
luas. Kemudian al-Mahdi membersihkan figur-figur yang dicurigai termasuk
asy-Syi’i. Dalam masa pemerintahannya, untuk memperluas kekuasaannya yang
bermaksud memberikan kompensasi pada kaum Barbar, ia mengadakan ekspedisi
wilayah laut tengah, seperti Genoa, Sisilia, dan Mesir.
Keberhasilan pemerintahan
Fatimiyah ini ditandai dengan pindahnya pusat pemerintahan ke Kairo. Hampir
seluruh daerah Afrika Utara bagian Barat dapat dikuasai Fatimi, terutama
setelah menaklukan wilayah Maghrib yang dipimpin Jawhar asy-Siqillli (969 M)
dan menaklukkan dinasti terakhir di Fusthath Ikhsyidiyyah. Disana juga mulai
membangun ibukota baru di Mesir yaitu al-Qohirah (970 M) serta masjid al-Azhar
sebagai pusat pendidikan para da’i dan khalifah al-Muizz pindah ke ibukota baru
tahun (973 M). Dinasti Fatimiyah ini akhirnya makin berkembang dalam berbagai
aspek kehidupan, karena ditopang dengan kekuasaan yang luas dan mampu
membangkitkan berbagai macam aksi yang bersifat wacanis (keilmuan),
perdagangan, keagamaan, walaupun peralihan kekuasaan ke wilayah timur
perlahan-lahan melenyapkan kekuasaan mereka di bagian barat. Terbukti bahwa
wakil mereka di Tunis yaitu Bani Ziri (1041 M) menyatakan tidak terikat dengan
pemerintahan Fatimiyah.
Pada masa pemerintahan al-Mustanshir
(1036-1094 M) dinasti Fatimiyah mencapai puncak kekuasaannya setelah terlibat
konflik dengan Yunani tentang masalah Suriah. Para khalifah Fatimiyah umumnya
membina hubungan damai dengan Byzantium kemudian bersatu karena ancaman-ancaman
petualang Seljuk dan Trukmen di Suriah dan Anatholia pada abad 11. Tetapi pada
akhir abad 11 terjadi perang Salib I yang mengancam penguasa-penguasa Turki
Suriah. Para khalifah Fatimiyah pada pertengahan abad 12 bekerja sama dengan
Dinasti Zangiyyah, Nuruddin dari Aleppo dan Damaskus untuk melawan tentara
Salib. Setelah Ascalon jatuh ke tangan tentara Salib, dinasti Fatimiyah mulai
terpecah-belah. Para khalifah kehilangan kekuasaan dan para wazirnya (gubernur)
memegang kepemimpinan eksekutif dan militer. Dari sini dinasti Fatimiyah
diakhiri oleh serangan Sahadin (Shalahudin) keponakan yang cakap sebagai
pengganti Syirkuh yang menguasai Mesir (1173 M) di bawah pemerintahan Nuruddin
yaitu putra Zangi dari dinasti Ayyubiyah.
Sekitar tahun 1171 M, dinasti
Fatimiyah ini berakhir. Dinasti ini banyak mencapai kemajuan peradaban dan
peningkatan ekonomi. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dinasti
Fatimiyah adalah:
a.
Para petugas yang
selalu tenggelam dalam kehidupan yang mewah.
b.
Adanya pemaksaan
ideologi syi’ah kepada masyarakat yang mayoritas sunni.
c.
Terjadinya persaingan
perebutan wazir.
d.
Kondisi al-Adhid
(dalam keadaan sakit) yang dimanfaatkan oleh Nur al-Din. Dalam kondisi khalifah
yang sedang lemah, konflik kepentingan yang berkepanjangan diantara pejabat dan
militer. Merasa tidak sanggup, akhirnya al-Zafir meminta bantuan kepada Nur
al-Din dengan pasukan yang dipimpin oleh Salah al-Din al-Ayyubi. Mula-mula ia
berhasil membendung invasi tentara Salib ke Mesir. Akan tetapi kedatangan Salah
al-Din untuk yang kedua kalinya tidak hanya memerangi pasukan Salib tetapi
untuk menguasai Mesir. Dengan dikalahkannya tentara Salib sekaligus dikuasainya
Mesir, maka berakhirlah riwayat dinasti Fatimiyah di Mesir pada tahun 1171 M
yang telah bertahan selama 262 tahun.
Subscribe to:
Posts (Atom)