Selama ini yang dialami oleh kawan-kawan ketika akan mulai masuk ke
dunia bisnis yang katanya sangat menakutkan pasti menggalaukan. Galau bagaimana
harus memulai, bagaimana harus mengatur, bagaimana modalnya, bagaimana
pemasarannya. Semua itu sangat penting untuk diatur, tapi ingat, semua itu
adalah sesuatu yang ada di luar kita
kawan. Sebelum jauh kesana, tadi malam dari wejangan bapak Fitroh, ada beberapa
hal yang harus diperbaiki sebelum memikirkan hal di atas, itu yang aku angkap.
Pertama, MOVE ON.
Wew, ini bukan move on yang kayak putus dari pacar lho ya. Move on ini
kan artinya pindah. Nah, kita harus pindah dulu dari zona nyaman ke zona mati,
lah maksudnya gimana? Pasti pada tahu dalil ‘the power of kepepet’. Ketika berada
pada zona mati, pilihannya hanya 2, lanjutkan atau sudahi. Apa yang mau
dilanjutkan? Ya hidup sob. Kalo masih pegang banyak uang, mana mungkin putaran
otaknya sampe 300rpm dalam hal cari makan? Coba uang nyisa 1000, kiriman masih
3minggu lagi, nah itu kan akhirnya mau g mau otaknya dipaksa muter 600rpm biar
tetep bisa makan.heehe (jangan nyopet lho ya)
Kalo misalnya berbisnis itu ‘sekedar’ hobby dan tak beresiko, mana
mungkin bakalan diperjuangkan sedemikian sehingga tidak rugi? Misalnya bisnis
aksesoris, karna suka aksesoris, yah kalo g laku bisa dipakai sendiri. Itu mah
g maju2 nantinya.heheh. intinya harus paksa buat masuk zona mati.
Nah sob, karena ada di zona mati, taruhannya bisa makan ato tidak sama
sekali? Yang menjadi keharusan adalah CERDAS MEMILIH. Nah bagagimana caranya? Harus
memikirkan semua tindakan sebelum dlakukan. Apapun itu. Jadi semua tindakan itu
sudah diketahui keuntungannya dan resikonya. Seberapa besar kemungkinan jatuh,
itu yang harus benar-benar dipertimbangkan. Akhirnya, apa yang dipilih,
sesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Kedua, Harus paksa.
Lagi-lagi ‘kata’ nya g enak didenger. He. Ini berkaitan dengan HAM mbak!
Aduh, bukan atuh, ini maksudnya adalah memperjuangkan kestabilan Mood, Emosi,
Semangat, Kegigihan, dan jangan lupa Kerja keras. Yang namanya anak muda ya
begitu tho, kena masalah cinta dikit moodnya hilang g mau ngapa-ngapain. Ini g
bisa sob! Apa pun keadaannya, apapun alasannya semua yang udah kesebut tadi itu
harus tetap dipertahankan. Kenapa? Ya kan semua pada tahu, yang kita lakukan
kemarin itu buahnya hari ini, pahitnya atau manisnya. Sama, kalo mau buah
bisnis yang manis, ya sekarang nanamnya harus sungguh-sungguh.
Kesuksesan itu g ada yang harganya murah. Semuanya mahal. Bagaimana kita
membayarnya? Lakukan yang terbaik. Berdoa. Rajin ibadah. Minta restu orang tua.
Hindari perbuatan dosa. Cari teman yang bisa mendukung dan sejalan pikirannya.
Lah kok nyampe ke doa, ibadah, dan dosa? Karena yang ngatur semuanya itu
sekali lagi Tuhan, bukan yang lain. Manusia berusaha, tapi tetap Tuhan yang
menentukan. Enaknya begini, kalo misalnya pas jatuh, karena punya Tuhan,
sakitnya gak bakal kebangetan. Itu dia. (pengalaman sih gitu)
Ketiga, Bentuk Logika Bisnis.
Lagika bisnis? Macam filsafat dan matematika kelas 1 SMA aja belajar
logika? Hm hm hm. Sama, semua punya dasar, semua punya arah, semua punya
tujuan. Bagaimana berlogika itu kunci dan alat yang paling ampuh dalam
menaklukkan sesuatu.
Pahami apa yang paling perlu dipikirkan dalam bisnis. Apa coba? Heheheh.
Mau tahu aja apa mau tahu banget? Hehehe. Yang terpenting dan paling penting
adalah marketing. (ting ting ting). Sebagus
apa pun produk atau jasa yang kita miliki, kalo gak laku apa gunanya?
Marketing brarti hubungannya sama konsumen atau pasar. Gimana tahu
mereka? Cara satu-satunya adalah survey dan laten mengamati. Apapun jenis
bisnisnya, targetnya harus ditentukan, misalnya, targetnya anak kos yang
kirimannya pas pasan, mendirikan warung dekat kampus makanannya enak banget
tapi harganya juga ‘eeeennnnnnaaaakk’ ya gak laku sob. Kan tahu yang namanya
anak kos yang penting murah dan mengenyangkan meski rasanya pas pasan. Tapi ingat
sob, peluang itu ada dimana-mana.
PELUANG
Ini bahasannya pindah dikit tapi agak nyambung. Untuk menarik konsumen,
itu bisa ditinjau dari beberapa aspek, salah satunya, kebutuhan, hobby,
kesukaan, dan kesombongan.
Kupas satu-satu.
Kebutuhan, gak ada orang yang gak butuh makan. Semuanya butuh makan. Seperti anak kos tadi
itu lah contohnya.
Hobby. Game online contohnya. Sebenarnya g butuh sih, tapi banya banget
yang betah sampe ber jam-jam nongkrongin tempat game. Mereka tuh gak mikir kali
sob, seberapa banyak uang yang dikeluarkan, yang penting seneng.
Kesukaan, boneka misalnya buat cewek-cewek. Apa coba gunanya? Sebenarnya
bagiku yang cewek yang g cewek-cewek banget, boneka g ada gunanya kecuali buat
bantal. Aksesori jilbab, aduuu, buat aku yang begini ni, ya g penting, jilbab
tinggal dicemiti pake jarum sebiji dah cukup. Tapi bagi mereka itu beda sob. Ookkkkeee?
Kesombongan. Ini yang paling menguntungkan. Ngejual gengsi. Sekarang orang-orang
itu g sedikit yang mementingkan genngsi dari pada kualitas. Itu gimana
maksudnya? Makan ayam di KFC, itu lebih membanggakan dari pada makan ayam
krispi yang dipinggir jalan. Klo KFC sepotong itu bisa jual 15.000, pinggir
jalan 3.500. nah, padahal ya sob, ayamnya sama. Bedanya brand dan bumbunya
dikit. Nah kalo bumbunya ayam sebiji itu dihitung, g lebih dari 1.000 sob. Coba?
Harusnya dengan rasa yang sama, bisa gitu kita beli yang 5.000 (3.500 yg tadi
tambah bumbu 1.500). mereka jual apa coba? Jual gengsi. Hehehe. Nyebelin ya?heheheh
Akhirnya, ini penutup dari bapak Fitroh. Jika akan mau menapak, maka
menapaklah pada tapak yang sesungguhnya. Jangan pernah menapak pada jerami apa
lagi lumpur dan angin, karena jika kau hentakkan kakimu untuk melompat
setinggi-tingginya kau takkan pernah bisa. Tapaklah tanah yang kuat agar
lompatanmu sempurna.
Buatlah titik nol yang nyata seperti fondasi dari gedung pencakar langit
agar bagunanmu tak mudah dihancurkan badai dan gempa.
Ok sob, see u in the next paper of mine.
I love You All
No comments:
Post a Comment