Popular Posts

Saturday, June 7, 2014

Anak Muda, Memulai Bisnis. Mau Bagaimana?

Selama ini yang dialami oleh kawan-kawan ketika akan mulai masuk ke dunia bisnis yang katanya sangat menakutkan pasti menggalaukan. Galau bagaimana harus memulai, bagaimana harus mengatur, bagaimana modalnya, bagaimana pemasarannya. Semua itu sangat penting untuk diatur, tapi ingat, semua itu adalah sesuatu yang ada di  luar kita kawan. Sebelum jauh kesana, tadi malam dari wejangan bapak Fitroh, ada beberapa hal yang harus diperbaiki sebelum memikirkan hal di atas, itu yang aku angkap.
Pertama, MOVE ON.
Wew, ini bukan move on yang kayak putus dari pacar lho ya. Move on ini kan artinya pindah. Nah, kita harus pindah dulu dari zona nyaman ke zona mati, lah maksudnya gimana? Pasti pada tahu dalil ‘the power of kepepet’. Ketika berada pada zona mati, pilihannya hanya 2, lanjutkan atau sudahi. Apa yang mau dilanjutkan? Ya hidup sob. Kalo masih pegang banyak uang, mana mungkin putaran otaknya sampe 300rpm dalam hal cari makan? Coba uang nyisa 1000, kiriman masih 3minggu lagi, nah itu kan akhirnya mau g mau otaknya dipaksa muter 600rpm biar tetep bisa makan.heehe (jangan nyopet lho ya)
Kalo misalnya berbisnis itu ‘sekedar’ hobby dan tak beresiko, mana mungkin bakalan diperjuangkan sedemikian sehingga tidak rugi? Misalnya bisnis aksesoris, karna suka aksesoris, yah kalo g laku bisa dipakai sendiri. Itu mah g maju2 nantinya.heheh. intinya harus paksa buat masuk zona mati.
Nah sob, karena ada di zona mati, taruhannya bisa makan ato tidak sama sekali? Yang menjadi keharusan adalah CERDAS MEMILIH. Nah bagagimana caranya? Harus memikirkan semua tindakan sebelum dlakukan. Apapun itu. Jadi semua tindakan itu sudah diketahui keuntungannya dan resikonya. Seberapa besar kemungkinan jatuh, itu yang harus benar-benar dipertimbangkan. Akhirnya, apa yang dipilih, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Kedua, Harus paksa.
Lagi-lagi ‘kata’ nya g enak didenger. He. Ini berkaitan dengan HAM mbak! Aduh, bukan atuh, ini maksudnya adalah memperjuangkan kestabilan Mood, Emosi, Semangat, Kegigihan, dan jangan lupa Kerja keras. Yang namanya anak muda ya begitu tho, kena masalah cinta dikit moodnya hilang g mau ngapa-ngapain. Ini g bisa sob! Apa pun keadaannya, apapun alasannya semua yang udah kesebut tadi itu harus tetap dipertahankan. Kenapa? Ya kan semua pada tahu, yang kita lakukan kemarin itu buahnya hari ini, pahitnya atau manisnya. Sama, kalo mau buah bisnis yang manis, ya sekarang nanamnya harus sungguh-sungguh.
Kesuksesan itu g ada yang harganya murah. Semuanya mahal. Bagaimana kita membayarnya? Lakukan yang terbaik. Berdoa. Rajin ibadah. Minta restu orang tua. Hindari perbuatan dosa. Cari teman yang bisa mendukung dan sejalan pikirannya.
Lah kok nyampe ke doa, ibadah, dan dosa? Karena yang ngatur semuanya itu sekali lagi Tuhan, bukan yang lain. Manusia berusaha, tapi tetap Tuhan yang menentukan. Enaknya begini, kalo misalnya pas jatuh, karena punya Tuhan, sakitnya gak bakal kebangetan. Itu dia. (pengalaman sih gitu)
Ketiga, Bentuk Logika Bisnis.
Lagika bisnis? Macam filsafat dan matematika kelas 1 SMA aja belajar logika? Hm hm hm. Sama, semua punya dasar, semua punya arah, semua punya tujuan. Bagaimana berlogika itu kunci dan alat yang paling ampuh dalam menaklukkan sesuatu.
Pahami apa yang paling perlu dipikirkan dalam bisnis. Apa coba? Heheheh. Mau tahu aja apa mau tahu banget? Hehehe. Yang terpenting dan paling penting adalah marketing. (ting ting ting). Sebagus apa pun produk atau jasa yang kita miliki, kalo gak laku apa gunanya?
Marketing brarti hubungannya sama konsumen atau pasar. Gimana tahu mereka? Cara satu-satunya adalah survey dan laten mengamati. Apapun jenis bisnisnya, targetnya harus ditentukan, misalnya, targetnya anak kos yang kirimannya pas pasan, mendirikan warung dekat kampus makanannya enak banget tapi harganya juga ‘eeeennnnnnaaaakk’ ya gak laku sob. Kan tahu yang namanya anak kos yang penting murah dan mengenyangkan meski rasanya pas pasan. Tapi ingat sob, peluang itu ada dimana-mana.
PELUANG
Ini bahasannya pindah dikit tapi agak nyambung. Untuk menarik konsumen, itu bisa ditinjau dari beberapa aspek, salah satunya, kebutuhan, hobby, kesukaan, dan kesombongan.
Kupas satu-satu.
Kebutuhan, gak ada orang yang gak butuh makan.  Semuanya butuh makan. Seperti anak kos tadi itu lah contohnya.
Hobby. Game online contohnya. Sebenarnya g butuh sih, tapi banya banget yang betah sampe ber jam-jam nongkrongin tempat game. Mereka tuh gak mikir kali sob, seberapa banyak uang yang dikeluarkan, yang penting seneng.
Kesukaan, boneka misalnya buat cewek-cewek. Apa coba gunanya? Sebenarnya bagiku yang cewek yang g cewek-cewek banget, boneka g ada gunanya kecuali buat bantal. Aksesori jilbab, aduuu, buat aku yang begini ni, ya g penting, jilbab tinggal dicemiti pake jarum sebiji dah cukup. Tapi bagi mereka itu beda sob. Ookkkkeee?
Kesombongan. Ini yang paling menguntungkan. Ngejual gengsi. Sekarang orang-orang itu g sedikit yang mementingkan genngsi dari pada kualitas. Itu gimana maksudnya? Makan ayam di KFC, itu lebih membanggakan dari pada makan ayam krispi yang dipinggir jalan. Klo KFC sepotong itu bisa jual 15.000, pinggir jalan 3.500. nah, padahal ya sob, ayamnya sama. Bedanya brand dan bumbunya dikit. Nah kalo bumbunya ayam sebiji itu dihitung, g lebih dari 1.000 sob. Coba? Harusnya dengan rasa yang sama, bisa gitu kita beli yang 5.000 (3.500 yg tadi tambah bumbu 1.500). mereka jual apa coba? Jual gengsi. Hehehe. Nyebelin ya?heheheh

Akhirnya, ini penutup dari bapak Fitroh. Jika akan mau menapak, maka menapaklah pada tapak yang sesungguhnya. Jangan pernah menapak pada jerami apa lagi lumpur dan angin, karena jika kau hentakkan kakimu untuk melompat setinggi-tingginya kau takkan pernah bisa. Tapaklah tanah yang kuat agar lompatanmu sempurna.
Buatlah titik nol yang nyata seperti fondasi dari gedung pencakar langit agar bagunanmu tak mudah dihancurkan badai dan gempa.

Ok sob, see u in the next paper of mine.

I love You All

No comments:

Post a Comment