Popular Posts

Friday, June 6, 2014

Integrasi Interkoneksi: Atom Al-Quran. ringkasan dari banyak sumber

Al Quran yang diturunkan 15 abad yang lalu sungguh merupakan suatu karunia besar bagi umat manusia yang dapat menggunakan akal pikirannya dalam rangka mendekatkan diri kepada Alloh, karean didalam al-quran telah dijelaskan berbagai bentuk fenomena baik yang berhubungan dengan DzatNya secara langsung maupun tidak langsung yaitu hablun minalloh, hablun minannas dan hablun minal’alam. Segala sesuatu yang ada dilangit dan bumi diperuntukkan untuk manusia termasuk didalamnya tentang atom yang ukurannya sangat kecil. Al Quran selama berabad abad yang lalu telah menjelaskan adanya atom meskipun tidak secara gamblang agar manusia mau berfikir terhadap ciptaanNya dan berproses untuk lebih memahami alloh SWT.
Ketika diperhatikan beberapa penjelasan tentang model atom terlihat bahwa cara berpikir manusia maju setapak demi setapak sampai pada penemuan yg terbaru. Usaha untuk membaca fenomena alam oleh para ilmuwan telah sesuai dengan perintah Alloh yang ada didalam Al Quran dan ini sangat dianjurkan karena merupakan bagian dari ibadah untuk lebih memahami kebesaranNya. Ayat- ayat yang menerangkan perintah ini antara lain adalah ayat 101 dalam surat Yunus dan ayat 53 surat Fusshilat.
Diantara ayat- ayat tersebut adalah sebagai berikut :

انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا تُغْنِي الْآَيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُون
 Artinya:
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ



Artinya :
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? 
Ayat- ayat tersebut tidak serta merta langsung menerangkan secara jelas dan rinci namun secara tersurat maksud yang dapat ditangkap oleh para ahli tafsir menyampaikan perintah tersebut, begitu pula dengan istilah atom yang dibahas disini, atom tidak serta merta disebutkan dalam Al Quran namun secara tersurat dan ditemukan dalam Al Quran setelah mengalami proses yang sangat sangat panjang. Beberapa ilmuwan berusaha mencari hubungan dan kesesuaian ayat- ayat dengan sejarah dan pengembangan teori atom sampai abad ini .
Atom yang ukurannya sangat kecil dalam al-quran secara umum disebut sebgai “Dzarroh” penafsiran ini sesuai dengan yang ditetapkan oleh kementrian agama RI dan beberapa kitab terjemahan. Ayat- ayat yang menyebutkan dzarroh (atom) ini bahkan lebih dari satu diantaranya yaitu :
وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ ۚ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا أَصْغَرَ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Artinya :
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Awalnya penafsiran tersebut sudah disepakati dan diterima secara utuh, dan memang betul namun seiring dengan berkembangnya zaman dan majunya teknologi, penafsiran tentang atom dalam al-quran lebih meluas lagi, namun tetap pada esensinya. Untuk menjelaskan penafsiran atom yang lebih luas lagi dalam Al Quran maka dapat dipelajari lebih rinci melalui sejarah dan perkembangan teori atom dari pertama kali dicetuskan sampai saat ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Sejarah atom dikenal  di yunani kuno pada abad 3 SM, sedangkan di asia pada 2500 SM. Pada saat itu teori atom belum dikonsepkan secara jelas namun pemikiran tentangnya sudah mulai dikembangkan, baru pada tahun 1808 John Dalton seorang ilmuwan inggris mengkonsepkan bahwa atom adalah bagian dari struktur kimia. Walaupun konsep tersebut belum begitu jelas, namun sejak saat itu para ilmuwan mulai bangkit dan bergairah lagi untuk membuat teori atom. Menurut dalton atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi- bagi lagi, konsep dalton ini sesuai dengan ayat al-quran surat As Saba  ayat 3 yang berbunyi :
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ ۖ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَالِمِ الْغَيْبِ ۖ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرُ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

Artinya : Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)",  
Dari ayat diatas dapat dilihat bahwasanya Al Quran telah menyatakan istilah tentang atom sebagai “dzarroh” pada 15 abad yang lalu meskipun tidak secara eksplisit. Beberapa tahun setelah penemuan dalton ini yaitu pada tahun 1811, seorang fisikawan italia yang bernama Amadeo Avogadro dan diikuti rekannya Stanislo Cannizarro pada tahun 1858, juga melakukan penelitian sehingga orang- orang tidak hanya mengenal atom saja namun juga diperkenalkan konsep tentang molekul yang merupakan kumpulan dari beberapa atom. Dan dikemukakan pula ukuran atom seperti yang tersirat dalam ayat diatas meskipun atom sangatlah kecil.
Ukuran atom diperoleh dari penelitian panjang avogadro yang sampai sekarang masih kita sebut sebagai bilangan avogadro. Tentang ukuran atom ini ayat al-quran juga telah menyebutkannya beberapa abad yang lalu yaitu dengan isyarat pada surat al- Qomar ayat 49 di bawah ini :
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Artinya:
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran
Teori atom terus berkembang, pada tahun 1897 seorang ilmuwan Inggris J.J Thomson melakukan serangkaian eksperimen dan merintis tentang model suatu atom. Menurut Thomson adalah bagian terkecil dari suatu benda yang sudah tidak dapat dibagi lagi seperti yang dikemukakan Dalton sebelumnya namun ditambahkan oleh Thomson bahwa atom merupakan bola yang pusatnya bermuatan listrik positif dan dikelilingi oleh elektron- elektron yang bermuatan negatif. Selanjutnya teori ini dilanjutkan oleh Rutherford yang menyebutkan bahwa atom itu bagaikan bola yang mempunyai suatu inti atom yang bermuatan positif dan netral yang dikelilingi oleh elektron- elektron yang bermuatan negatif yang berputar mengelilingi inti atom. Dari penemuan para ilmuwan tersebut atom telah mengalami sedikit perubahan dalam pengertiannya menjadi lebih luas lagi yaitu dapat dibagi- bagi menjadi bagian kecil yaitu proton, neutron dan elektron dan lagi- lagi sebenarnya Al Quran telah mengisyaratkan hal ini 15 abad yang lalu. Dan seiring dengan perkembangan tersebut ukuran bagian- bagian atom tersebut juga telah ditemukan.
 الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ
Artinya : Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?  
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa menurut model atom yang dikemukakan oleh kedua ilmuwan diatas yaitu proton bermuatan posiif, neutron bermuatan netral atau tidak berbuatan dan elektron bermuatan negatif semakin memperkuat pernyataan bahwa Al Quran telah mengisyaratkan hal tersebut seperti pada ayat diatas, karena antara kedua partikel tersebut, inti atom (proton dan nueutron) dan elektron merupakan sebuah pasangan yang akan saling menyeimbangkan antara keduanya. Hal ini bukanlah suatu kebetulan namun hal inilah yang dimaksud keseimbangan seperti ayat diatas.
Atom yang mempunyai jumlah proton dan elektron yang sama akan berada dalam keadaan seimbang. Pada penelitian lebih lanjut akan diketahui bahwa bila jumlah proton dan elektron tidak sama maka atom tersebut menjai tidak seimbang dan untuk mencapai keseimbangannya atom akan melepaskan kelebihan proton atau elektronnya. Sama halnya dengan pasangan proton dan neutron, Alloh menciptakan makhluk hidup itu secara berpasangan agar diperoleh keseimbangan dan ketenangan.
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلاً خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَت دَّعَوَا اللّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحاً لَّنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
Artinya : Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”
Jadi adanya pasangan elektron dan proton, pria dan wanita adalah suatu isyarat bahwa Al Quran mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan bahkan sudah terlebih mengungkapkannya dibandingkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi hanya saja manusia berpikir agak terlambat bahwa semua telah ditunjukkan Alloh dengan firman- firmanNya di dalam Al Quran.
Teori atom kemudian disempurnakan lagi oleh Bohr bahwa elektron berputar mengelilingi inti atom dengan orbitnya masing- masing. Adanya penemuan ini kiranya para ilmuwan sedikit banyak terpengaruh oleh adanys lintasan planet- planet yang berputar mengelilingi matahari yang ada didalam tata surya kita ini, sehingga para ilmuwan pun mengira bahwa elektron- elektron berperilaku seperti halnya planet- planet yang mengitari matahari sesuai dengan lintasan atau orbitnya masing- masing. Mengenai orbit atau lintasan planet yang berputar mengelilingi matahari, Al Quran sudah sejak 15 abad yang lalu mengenalkannya akan tetapi akal manusialah yang pada waktu itu belum dapat mengaartikan dengan baik ayat- ayat yang terkandung di dalam Al Quran mengenai masalah lintasan atau orbit. Ayat- ayat yang menerangkan orbit diantaranya sebagai berikut :
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Artinya: Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. Yunus : 5) 
Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap ciptaan Alloh di dunia ini mengikuti sunnatulloh, elektron sebagai bagian terkecil dari suatu atom juga akan tunduk pada hukum- hukum yang berlaku sebagai ketetapanNya. Teori ini menurut sudut pandang Al Quran bukanlah hal baru karena semua memang telah diatur sedemikian rupa oleh Alloh, kalaupun itu dianggap sebagai penemuan baru hal tersebut disebabkan oleh akal manusia baru sampai pada tingkatan tersebut. Manakala pikiran dan akal manusia semakin maka akan ditemukan penemuan- penemuan baru lagi dan penenmuan tersebut pasti akan tunduk terhadap ketentuanNya.

Elektron berputar mengelilingi inti dalam rangka menemukan keseimbangan, keseimbangan akan diperoleh ketika elektron mengelilingi inti sesuai dengan orbitnya. Dengan memperhatikan ayat- ayat diatas maka sekali lagi terbukti bahwa Al Quran tidak menghalangi kemajuan teknolgi dan pengetahuan agar terus berkembang, hanya saja manusia harus lebih keras lagi utuk berusaha agar dapat memahami sesuatu yang diisyaratkan Al Quran. 

No comments:

Post a Comment