Al Quran yang diturunkan 15 abad yang lalu sungguh merupakan suatu
karunia besar bagi umat manusia yang dapat menggunakan akal pikirannya dalam
rangka mendekatkan diri kepada Alloh, karean didalam al-quran telah dijelaskan
berbagai bentuk fenomena baik yang berhubungan dengan DzatNya secara langsung
maupun tidak langsung yaitu hablun minalloh, hablun minannas dan hablun
minal’alam. Segala sesuatu yang ada dilangit dan bumi diperuntukkan untuk
manusia termasuk didalamnya tentang atom yang ukurannya sangat kecil. Al Quran
selama berabad abad yang lalu telah menjelaskan adanya atom meskipun tidak
secara gamblang agar manusia mau berfikir terhadap ciptaanNya dan berproses
untuk lebih memahami alloh SWT.
Ketika diperhatikan beberapa penjelasan tentang model atom terlihat
bahwa cara berpikir manusia maju setapak demi setapak sampai pada penemuan yg
terbaru. Usaha untuk membaca fenomena alam oleh para ilmuwan telah sesuai
dengan perintah Alloh yang ada didalam Al Quran dan ini sangat dianjurkan
karena merupakan bagian dari ibadah untuk lebih memahami kebesaranNya. Ayat-
ayat yang menerangkan perintah ini antara lain adalah ayat 101 dalam surat
Yunus dan ayat 53 surat Fusshilat.
Diantara ayat- ayat tersebut adalah sebagai berikut :
انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَمَا تُغْنِي الْآَيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُون
Artinya:
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di
bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi
peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".
سَنُرِيهِمْ
آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ
الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Artinya
:
Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al
Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi
atas segala sesuatu?
Ayat- ayat tersebut tidak serta merta langsung menerangkan secara
jelas dan rinci namun secara tersurat maksud yang dapat ditangkap oleh para
ahli tafsir menyampaikan perintah tersebut, begitu pula dengan istilah atom
yang dibahas disini, atom tidak serta merta disebutkan dalam Al Quran namun
secara tersurat dan ditemukan dalam Al Quran setelah mengalami proses yang
sangat sangat panjang. Beberapa ilmuwan berusaha mencari hubungan dan
kesesuaian ayat- ayat dengan sejarah dan pengembangan teori atom sampai abad
ini .
Atom yang ukurannya sangat kecil dalam al-quran secara umum disebut
sebgai “Dzarroh” penafsiran ini sesuai dengan yang ditetapkan oleh kementrian
agama RI dan beberapa kitab terjemahan. Ayat- ayat yang menyebutkan dzarroh
(atom) ini bahkan lebih dari satu diantaranya yaitu :
وَمَا
تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ
عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ ۚ وَمَا يَعْزُبُ
عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا
أَصْغَرَ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Artinya :
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat
dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami
menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan
Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang
lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua
tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Awalnya penafsiran tersebut sudah disepakati dan diterima secara
utuh, dan memang betul namun seiring dengan berkembangnya zaman dan majunya
teknologi, penafsiran tentang atom dalam al-quran lebih meluas lagi, namun
tetap pada esensinya. Untuk menjelaskan penafsiran atom yang lebih luas lagi
dalam Al Quran maka dapat dipelajari lebih rinci melalui sejarah dan
perkembangan teori atom dari pertama kali dicetuskan sampai saat ini seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Sejarah atom dikenal di
yunani kuno pada abad 3 SM, sedangkan di asia pada 2500 SM. Pada saat itu teori
atom belum dikonsepkan secara jelas namun pemikiran tentangnya sudah mulai
dikembangkan, baru pada tahun 1808 John Dalton seorang ilmuwan inggris
mengkonsepkan bahwa atom adalah bagian dari struktur kimia. Walaupun konsep
tersebut belum begitu jelas, namun sejak saat itu para ilmuwan mulai bangkit
dan bergairah lagi untuk membuat teori atom. Menurut dalton atom merupakan
bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi- bagi lagi, konsep
dalton ini sesuai dengan ayat al-quran surat As Saba ayat 3 yang berbunyi :
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ ۖ قُلْ بَلَىٰ
وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَالِمِ الْغَيْبِ ۖ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ
ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا
أَكْبَرُ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Artinya : Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit
itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi
Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang
kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di
langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan
yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh)",
Dari ayat diatas dapat dilihat
bahwasanya Al Quran telah menyatakan istilah tentang atom sebagai “dzarroh”
pada 15 abad yang lalu meskipun tidak secara eksplisit. Beberapa tahun setelah
penemuan dalton ini yaitu pada tahun 1811, seorang fisikawan italia yang
bernama Amadeo Avogadro dan diikuti rekannya Stanislo Cannizarro pada tahun
1858, juga melakukan penelitian sehingga orang- orang tidak hanya mengenal atom
saja namun juga diperkenalkan konsep tentang molekul yang merupakan kumpulan
dari beberapa atom. Dan dikemukakan pula ukuran atom seperti yang tersirat
dalam ayat diatas meskipun atom sangatlah kecil.
Ukuran atom diperoleh dari
penelitian panjang avogadro yang sampai sekarang masih kita sebut sebagai
bilangan avogadro. Tentang ukuran atom ini ayat al-quran juga telah
menyebutkannya beberapa abad yang lalu yaitu dengan isyarat pada surat al-
Qomar ayat 49 di bawah ini :
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Artinya:
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran
Teori atom terus berkembang, pada
tahun 1897 seorang ilmuwan Inggris J.J Thomson melakukan serangkaian eksperimen
dan merintis tentang model suatu atom. Menurut Thomson adalah bagian terkecil
dari suatu benda yang sudah tidak dapat dibagi lagi seperti yang dikemukakan
Dalton sebelumnya namun ditambahkan oleh Thomson bahwa atom merupakan bola yang
pusatnya bermuatan listrik positif dan dikelilingi oleh elektron- elektron yang
bermuatan negatif. Selanjutnya teori ini dilanjutkan oleh Rutherford yang
menyebutkan bahwa atom itu bagaikan bola yang mempunyai suatu inti atom yang
bermuatan positif dan netral yang dikelilingi oleh elektron- elektron yang
bermuatan negatif yang berputar mengelilingi inti atom. Dari penemuan para
ilmuwan tersebut atom telah mengalami sedikit perubahan dalam pengertiannya
menjadi lebih luas lagi yaitu dapat dibagi- bagi menjadi bagian kecil yaitu
proton, neutron dan elektron dan lagi- lagi sebenarnya Al Quran telah
mengisyaratkan hal ini 15 abad yang lalu. Dan seiring dengan perkembangan
tersebut ukuran bagian- bagian atom tersebut juga telah ditemukan.
الَّذِي خَلَقَ
سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا
تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ
مِنْ فُطُورٍ
Artinya : Yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu
lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya bahwa menurut model atom yang dikemukakan oleh kedua
ilmuwan diatas yaitu proton bermuatan posiif, neutron bermuatan netral atau
tidak berbuatan dan elektron bermuatan negatif semakin memperkuat pernyataan
bahwa Al Quran telah mengisyaratkan hal tersebut seperti pada ayat diatas, karena
antara kedua partikel tersebut, inti atom (proton dan nueutron) dan elektron
merupakan sebuah pasangan yang akan saling menyeimbangkan antara keduanya. Hal
ini bukanlah suatu kebetulan namun hal inilah yang dimaksud keseimbangan
seperti ayat diatas.
Atom yang
mempunyai jumlah proton dan elektron yang sama akan berada dalam keadaan
seimbang. Pada penelitian lebih lanjut akan diketahui bahwa bila jumlah proton
dan elektron tidak sama maka atom tersebut menjai tidak seimbang dan untuk
mencapai keseimbangannya atom akan melepaskan kelebihan proton atau
elektronnya. Sama halnya dengan pasangan proton dan neutron, Alloh menciptakan
makhluk hidup itu secara berpasangan agar diperoleh keseimbangan dan
ketenangan.
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا
زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلاً خَفِيفًا
فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَت
دَّعَوَا اللّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحاً لَّنَكُونَنَّ مِنَ
الشَّاكِرِينَ
Artinya : Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya
Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia
merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya
(suami isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya
jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang
yang bersyukur”
Jadi
adanya pasangan elektron dan proton, pria dan wanita adalah suatu isyarat bahwa
Al Quran mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan bahkan sudah
terlebih mengungkapkannya dibandingkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
hanya saja manusia berpikir agak terlambat bahwa semua telah ditunjukkan Alloh
dengan firman- firmanNya di dalam Al Quran.
Teori atom kemudian disempurnakan
lagi oleh Bohr bahwa elektron berputar mengelilingi inti atom dengan orbitnya
masing- masing. Adanya penemuan ini kiranya para ilmuwan sedikit banyak
terpengaruh oleh adanys lintasan planet- planet yang berputar mengelilingi
matahari yang ada didalam tata surya kita ini, sehingga para ilmuwan pun
mengira bahwa elektron- elektron berperilaku seperti halnya planet- planet yang
mengitari matahari sesuai dengan lintasan atau orbitnya masing- masing.
Mengenai orbit atau lintasan planet yang berputar mengelilingi matahari, Al
Quran sudah sejak 15 abad yang lalu mengenalkannya akan tetapi akal manusialah
yang pada waktu itu belum dapat mengaartikan dengan baik ayat- ayat yang
terkandung di dalam Al Quran mengenai masalah lintasan atau orbit. Ayat- ayat
yang menerangkan orbit diantaranya sebagai berikut :
هُوَ الَّذِي
جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا
عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Artinya: Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan
bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS.
Yunus : 5)
Ayat
diatas menjelaskan bahwa setiap ciptaan Alloh di dunia ini mengikuti
sunnatulloh, elektron sebagai bagian terkecil dari suatu atom juga akan tunduk
pada hukum- hukum yang berlaku sebagai ketetapanNya. Teori ini menurut sudut
pandang Al Quran bukanlah hal baru karena semua memang telah diatur sedemikian
rupa oleh Alloh, kalaupun itu dianggap sebagai penemuan baru hal tersebut
disebabkan oleh akal manusia baru sampai pada tingkatan tersebut. Manakala
pikiran dan akal manusia semakin maka akan ditemukan penemuan- penemuan baru
lagi dan penenmuan tersebut pasti akan tunduk terhadap ketentuanNya.
Elektron
berputar mengelilingi inti dalam rangka menemukan keseimbangan, keseimbangan
akan diperoleh ketika elektron mengelilingi inti sesuai dengan orbitnya. Dengan
memperhatikan ayat- ayat diatas maka sekali lagi terbukti bahwa Al Quran tidak
menghalangi kemajuan teknolgi dan pengetahuan agar terus berkembang, hanya saja
manusia harus lebih keras lagi utuk berusaha agar dapat memahami sesuatu yang
diisyaratkan Al Quran.
No comments:
Post a Comment