Kimia secara epistimologi adalah sebuah
ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat
atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka
untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia sebagai ilmu adalah
produk tindakan dan pikiran manusia yang kemudian digunakan oleh manusia
digenerasi selanjutnya untuk memperluas cakupan kimia itu sendiri. Kimia
sebagai ilmu berkembang seiring berkembangnya peradaban dan kebutuhan manusia.
Kimia secara
aksiologi berindak sebagai solutor dari permasalahan-permasalahan dan pemenuh
kebutuhan manusia yang belum tercapai. Kimia sebagai solutor berkembang seiring
dengan berkembangnya permasalahan-permasalahan yang ada di kehidupan manusia
sehari-hari, begitu pula dengan kimia sebagai pemenuh kebutuhan.
Kimia sebagai ilmu
dan kimia sebagai solutor dan pemenuh kebutuhan manusia inilah yang kemudian menjadi dasar dari prediksi
perkembangan kimia. Kimia sebagai ilmu berkembang karna kegelisahan para ilmuan
dalam mengembangkan teorinya dan rasa penasaran mereka. Kimia sebagai solutor
dan pemenuh kebutuhan berkembang karena ‘terpaksa oleh keadaan’.
Permasalahan yang
dialami oleh manusia di masa ini akan berkembang dang melebar di masa datang.
Hal ini sama dengan permasalahan manusia di masa ini merupakan peranakan dari
permasalahan manusia di masa dulu. Salah satu contohnya adalah transportasi.
Manusia di zaman dulu hanya mengenal orang yang ada di daerahnya saja, sehingga
mereka tidak memerlukan kendaraan yang cepat untuk menemui kenalannya. Akan
tetapi, seiring berjalannya waktu, dunia terhubung oleh sistem komunikasi,
sehingga orang mengenal lebih banyak orang di daerah berbeda dengan kepentingan
berbeda. Kepentingan ini yang kemudian menuntut seseorang untuk menemui
rekannya yang berjarak jauh dengannya. Kendaraan yang dapat membawa orang
tersebut dengan cepat kemudian dibutuhkan untuk efisiensi waktu.
Kimia sebagai ilmu yang mungkin
berkekmbang adalah kimia teoritik seperti teori-teori kuantum dan komputasi.
Hal ini berkembang karena perkembangan dari keduanya akan mempermudah pemodelan
aplikasi-aplikasi kimia dibidang yang lain, misalnya analisis dan sintesis.
Kimia sebagai ilmu juga tidak dipungkri akan berkembang seiring berkembangnya
kimia sebagai solutor dan pemenuh kebutuhan. Perkembangan ini merupakan
dokumentasi pencapaian kimiawan dalam prakteknya menyelesaikan permasalahan
umat manusia.
Kimia sebagai solutor dan pemenuh
kebutuhan berkembang sesuai kebutuhan. Beberapa kebutuhan yang diidentifikasi
oleh George Whitesides dalam tulisannya “What Will Chemistry Do in the Next
Twenty Years?” dan Diran Apelian dalam tulisannya “Looking Beyond the Last 50
Years: the Future of Material Science and Anginering” adalah keamanan,
kesehatan, lingkungan, energi, transportasi dan perumahan.
Kebutuhan-kebutuhan yang telah
disebutkan di atas adalah penyokong dari kesejahteraan manusia. Keamanan yang
diperlukan semakin berkembang karena yang diamankan semakin banyak dan
bercabang. Di masa lalu, keamanan yang dibutuhkan hanya sebatas keamanan untuk
perlindungan jiwa dan harta untuk manusia secara perorangan dan persenjataan
militer untuk negara. Namun sekarang berbeda adanya, keamanan harta yang dulu
hanya diperlukan untuk harta rumahan, sekarang
berkembang pada keamanan harta yang disimpan di bank. Keamanan yang
kemudian membutuhkan kartu-kartu sebagai sandi dan atau sidik jari.
Kebutuhan akan lingkungan yang
bersih dan aman bagi kesehatan saat ini sudah sangat dibutuhkan mengingat
perkembangan industri dan transportasi yang meningkat. Penigkatan transportasi
dan industri ini mengakibatkan banyaknya polusi. Kesetabilan lingkungan yang
terganggu kemudian menjadi pemicu terganggunya kesehatan. Bukan hanya itu,
perkembangan makanan juga mengakibatkan penurunan kesehatan, salah satunya
adalahpengarbitan buah-buahan dan penyuntikan pemanis pada pohon sehingga buah
yang dihasilkan terasa enank mengakibatkan menurunnya kualitas makanan. Junk
food juga berkembang dan sangat diminati.
Perkembangan industri dan
transportasi juga mengakibatkan manusia membutuhkan energi yang lebih banyak,
sedangkan energi yang disimpan di bumi yang berupa hasil fosil sudah sangat
berkurang.
Kimia sebagai solutor dan pemenuh
kebutuhan kemudian memainkan perannya. Kimia sebagai ilmu mempunyai klasifikasi
yakni teori dan aplikasi. Kimia aplikasi ini yang kemudian dapat dikembangkang
sebagai solutor dan pemenuh kebutuhan. Kimia aplikasi memiliki beberapa cabang
yang salah satunya adalah kimia material dan sintesis barbasis limit. Kimia
sintesis material yang mungkin dikembangkan adalah sintesis polimer, magnetit
material, komposit dan lain lain. Kimia sintesis yang berbasis limit adalah
sintesis bahan yang sangat kecil, sangat cepat, dan sangat besar. Kimia
material yang telah disebutkan dapat berperan sebagai pengganti energi alami
yang dimiliki bumi sebagai energi terbarukan, penyetabil lingkungan dengan
menjadi adsorben dari polusi-polusi yang dihasilkan kendaraan atau industri,
obat dari penyakit-penyakit baru yang berkembang karena keadaan lingkungan yang
kurang baik dan makanan yang kurang berkualitas, bugkus makanan yang aman bagi
tubuh, penyimpan data komputer pada flashdisk dan chip, dan pendeteksi sidik
jari untuk keamanan.
Beberapa hal yang dipaparkan diatas
sebagai perkembangan kimia secara umum dan kimia material secara khusus
hanyalah sebuah prediksi. Namun dengan prediksi itu kemudian diharapkan
kimiawan muda pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya dapat terarah dalam
melakukan penelitian sehingga penelitian dan pengembangan kimia yang dilakukan
dapat berguna.
Wallahua’lam bisshowab.
No comments:
Post a Comment